Pelajaran dari Mengompos dan Berkebun di Rumah
Diperbarui: 12 Des 2023
Beberapa waktu lalu, konten feed instagram Cleanomic banyak banget yang bahas soal berkebun dan mengompos, tentu kegiatan ini menyenangkan dan Miomic berharap kalian juga bisa dapat terbantu dengan informasi yang ada, terutama yang baru pertama kali mau coba berkebun atau lagi butuh semangat untuk merawat tanaman di rumah. Apalagi, mengompos dan berkebun adalah tindakan nyata yang bisa dilakukan sebagai usaha mengurangi jejak karbon sehari-hari, lho.
Apa manfaat mengompos dan berkebun?
Banyak banget! Dari mengurangi sampah organik, karena bisa langsung masuk komposter, mengurangi sampah anorganik karena jadi nggak pakai kantong plastik pas beli sayur, mengurangi gas metana yang menumpuk di TPA, membantu mengurangi beban pemulung karena nggak perlu membersihkan sisa sampah organik yang tercampur, hingga hemat di kantong karena beberapa bahan makanan bisa petik sendiri di kebun dan semuanya masih segar.
Minomic awalnya nggak terlalu kepikiran berkebun, tapi semenjak mulai mengompos di rumah, akhirnya jadi terpacu berkebun juga deh. Kan kompos yang sudah jadi harus langsung digunakan supaya ada ruang untuk menampung sisa makanan baru. Akhirnya berjalanlah siklus yang berkesinambungan.
Ketika waktunya panen, rasanya juga ada kepuasan tersendiri. Selain nggak perlu menghasilkan jejak karbon gara-gara pakai kendaraan untuk belanja, kalau kebetulan panennya melimpah, bisa bagi-bagi juga ke saudara dan tetangga. Banyak banget pelajaran yang didapatkan. Mulai dari belajar sabar, memahami prosesnya dan mengerti bahwa tidak ada yang instan. Begitu pula sebaliknya, ketika tanamannya mati karena satu dan lain hal, kami juga belajar untuk tidak menyerah dan maklum kalau alam punya proses memberi dan menerima.
Melalui kegiatan berkebun, Minomic jadi lebih sadar soal penggunaan air dan dapat banyak inisiatif untuk mengatur strategi. Air adalah faktor penting untuk bagi tanaman, jadi harus disiram tiap pagi dan sore. Supaya tagihan air bisa dihemat dan tidak menggunakan air tanah, akhirnya Minomic punya ide pasang sistem untuk memanen air hujan, mumpung di Jakarta masih ada hujan yang bisa ditampung.
Dari satu kegiatan saja, rentetan pelajarannya jadi banyak, kan? Tapi Minomic percaya, masih banyak hal lain lagi yang akan ditemukan, dikembangkan dan diperbaiki. That’s the fun part, karena pelajaran dari alam pasti nggak ada habis-habisnya, all we need is to observe with patient.
Nah, kalau pengalaman kalian, apa nih pelajaran berkebun yang didapat? Share di sini ya!
Sumber:
Comentários