top of page

Off Meat Indonesia: Menyelamatkan Bumi dengan Mengganti Protein Hewani dengan Daging Nabati


Pemanasan global dan keberlanjutan bumi telah menjadi isu sejak dua dekade lalu. Salah satu penghasil emisi gas rumah kaca yang menyebabkan rusaknya lapisan ozon dan menyebabkan pemanasan global adalah industri peternakan, di mana industri peternakan menyumbang 14,5-16,5% emisi gas yang menyebabkan degradasi lingkungan yang signifikan.


Memproduksi satu daging hewan akan membutuhkan 20 pon karbon dioksida, sebidang hutan, dan 1.100 galon air, yang meninggalkan jejak karbon besar di belakangnya. Jika lebih dari 1 miliar orang makan daging secara bersamaan setiap hari, berapa banyak jejak karbon yang dihasilkan?  Penelitian menunjukkan bahwa pergantian gaya hidup dapat mengurangi laju kenaikan suhu hingga 2 derajat Celcius, salah satunya adalah dengan mengurangi konsumsi protein hewani dan menggantinya dengan protein nabati. 


Kepedulian terhadap keberlanjutan bumi menjadi alasan utama adanya Off Meat, daging nabati yang berkomitmen untuk menjadi alternatif protein di masa depan. Siapa yang menyangka menyelamatkan bumi bisa semudah mengganti protein kamu?


Off Meat adalah produk daging nabati unggulan yang diproduksi oleh Off Foods, perusahaan startup teknologi pangan yang didirikan pada tahun 2021 oleh Dominik Laurus. Menurut Dominik, selain memastikan keberlanjutan, Off Meat juga hadir untuk memastikan masyarakat Indonesia dapat mengakses makanan berbahan dasar nabati yang lezat kapan saja dan dimana saja dengan harga yang terjangkau.


Off Meat terbuat dari protein kedelai dan memiliki rasa tawar saat masih mentah. Dengan harga terjangkau, Off Meat cukup versatile diolah dalam berbagai masakan, mulai dari masakan Asia hingga Barat. Produk unggulan Off Meat yang paling digemari adalah Off Meats Chickenless, tekstur dan sensasi kunyahnya yang mirip dengan ayam membuatnya nikmat. Tekstur dagingnya yang dibuat familiar bahkan bisa dirasakan kamu yang bukan seorang vegan/vegetarian. Lebih dari 50 mitra restoran telah menambahkan Off Meat Chickenless ke menu mereka. 



Untuk menambahkan lebih banyak variasi, Off Meat meluncurkan Off Meat Beefless, yaitu daging nabati yang mengingatkanmu pada hidangan daging sapi. Juga, Off meat Ponyaku, yang terlihat seperti potongan daging kenyal saat mentah dan tetap mempertahankan kekenyalannya walaupun sudah dimasak. Off meat Ponyaku memiliki tekstur berlapis dengan rasa juicy yang dibuat mirip seperti daging babi, tetap halal pastinya karena bahannya terbuat dari kedelai dan jamur. Jadi buat kamu yang ngga makan babi beneran tapi suka fomo kalau denger temen-temen lagi cerita, Off meat Ponyaku bisa jadi alternatifnya!


Nah, kalau menurut kamu mencari restoran yang menyajikan daging nabati itu sulit, jangan khawatir, saat ini, kamu bisa menemukan menu meatless dari Off Meat di mitra restoran mereka (klik disini), yang terus berkembang di seluruh Indonesia. Off Meat tersedia di berbagai restoran di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, Jogja, dan Makassar.



Semua produk Off Foods juga tersedia untuk sampel. Kalau kamu memiliki restoran atau bisnis kuliner dan ingin mencoba daging nabati, kamu bisa daftarkan dirimu disini untuk mencicipi dan melihat apakah produk @offmeat.id cocok dan dapat ditambahkan ke menu kamu.


Terlepas dari popularitasnya di luar negeri, banyak orang Indonesia yang masih asing dengan daging nabati. Nyatanya ada banyak alasan baik yang bisa kita pertimbangkan untuk mengganti daging hewani dengan daging nabati.



Daging nabati mengandung jumlah protein yang hampir sama dengan daging hewan, yaitu 16-19 gr per 100 gr, sedangkan daging sapi sekitar 23 gr per 100 gr. Tentu saja kamu masih bisa memenuhi kebutuhan protein kamu kan! Selain itu, daging nabati juga menawarkan kandungan serat makanan bebas kolesterol, yang cukup bagus sebagai sumber protein harian kamu dan menurunkan risiko terkena penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.


Dengan kita memakan daging nabati sehari saja, juga telah terbukti mengurangi jejak karbon sebanyak 10 kg, menghemat air sebanyak 1100 galon, menyelamatkan hutan seluas 3 meter persegi, dan menyelamatkan hidup satu hewan!

37 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page