top of page

Nyobain Plant-Based Whoopernya Burger King


Setelah sempet lihat beberapa kali di social media, akhirnya kesampean juga buat nyobain menu plant based terbaru dari Burger King yang bekerja sama dengan the vegetarian bucther. Awalnya agak ragu untuk beli, karena mikir, penting ga sih untuk mendukung brand besar seperti Burger King yang notabene bisnis utamanya berkutat pada daging yang punya banyak kontribusi pada perubahan iklim? Plus, produk ini pasti produk impor kan, sedangkan masih banyak produk vegan/plant-based hasil karya lokal di Indonesia seperti Green Rebel Food dan Burgreens. Tapi akhirnya karena penasaran, jadi ya udah beli juga.


Ternyata setelah dicobain rasanya enak sih, I really don't miss the real meat version and can definitely eat this again. Pas beli produk ini, dikemasannya ada bar code yang kita diminta untuk scan terus masuk ke link website yang menceritakan tentang produk ini. Dari situ, paham sih kenapa Burger King berpartner dengan "The Vegetarian Butcher", karena memang brand ini sudah tersedia di lebih dari 30 negara serta memperoleh berbagai penghargaan, termasuk "Most Animal-friendly Company of the Year" dari PETA di 2012 dan "Best Vegan Product" di Vegan Awards 2016.


Yang menarik, Jaap Korteweg, founder dari The Vegetarian Butcher ini merupakan generasi ke 9 dari keluarga peternak sapi di Belanda. Tapi karena adanya wabah swine dan madcow yang melanda dunia termasuk Belanda di tahun 1980an, beliau akhirnya mulai mengembangkan prinsip peternakan yang organik dan "animal friendly". Namun, Jaap berpikir usaha membesarkan sapi dengan cara-cara yang animal friendly tidak ada gunanya kalau sapi-sapi ini berakhir di penjagalan, hingga akhirnya beliau memutuskan untuk banting stir menjadi vegetarian (1).


Bersyukur banget karena semakin banyak pilihan makanan plant-based yang tersedia dan mudah untuk dikonsumsi dan semoga inovasi ini bisa jadi progres untuk mensosialiasasikan climate diet bagi masyarakat. Setidak-tidaknya, kalau udah ada pengganti daging yang rasanya enak, bisa pelan-pelan ngajak makin banyak orang untuk bertransisi ke pola makan yang less meat, more plant-based.


Referensi:

36 tampilan0 komentar

Hozzászólások


bottom of page