Are You Being Greenwashed?
Diperbarui: 1 Jun 2021
Hari Minggu, 14 Maret 2021 kemarin, Eco Events by Project Planet Indonesia mengadakan acara webinar dengan tema ‘Are You Being Greenwashed? Uncovering Secrets Behind Your “Green Products”. Acara penggalangan dana ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman mengenai konsep Greenwashing, yang berarti sebuah praktik tipuan pemasaran menggunakan pemasaran hijau, dari sudut pandang yang bervariasi. Selain itu, hasil dari penjualan tiket ini akan didonasikan untuk mendukung aktivitas Yayasan Project Planet Indonesia dan juga untuk membantu Orangutan Kalimantan.
Ibu Maya Hikmatin, Owner dari Lepas Wear berbagi ilmu mengenai greenwashing dalam industri fashion. Lepas Wear sendiri dikenal untuk konsep sustainable wear karena bahan pakaian yang ramah lingkungan dan brand yang memiliki makna ikhlas dalam melepaskan. Ibu Maya percaya bahwa manusia harus sadar berkarya, karena itu adalah salah satu tanggung jawab manusia kepada sesama dan alam semesta. Klaim yang berlebihan, produksi massal, dan kualitas bahan yang tidak sesuai dengan pemasaran produk tersebut adalah beberapa contoh greenwashing yang diberikan. Menurut Ibu Maya, merek fashion yang berkelanjutan juga mengajak konsumennya untuk tidak berperilaku konsumtif dengan mencakup Eco Fashion, Slow Fashion dan Ethical Fashion. Sebagai konsumen, kita harus peduli atas perilaku merek-merek dengan melihat dampak yang dihasilkannya kepada lingkungan. Mulai dari mencari tahu dampak sebuah perusahaan dalam tahap produksi sampai distribusi sebuah produk. Perhatikan bahwa merek fashion tersebut tidak cepat berubah gaya/model setiap season, adil kepada pekerjanya, menggunakan materi berkelanjutan, dan mempunyai kebijakan untuk dampak negatif terhadap lingkungan.
Kemudian Ibu Suzy Hutomo, owner dari The Body Shop Indonesia (TBS), berbagi ilmu mengenai greenwashing dalam industri kecantikan. Sebagai perusahaan yang mementingkan keberlanjutan, akuntabilitas sangat dibutuhkan. Perusahaan harus bisa menjalankan apa yang mereka janjikan kepada konsumen dan bersedia menjawab segala pertanyaan. TBS menunjukkan transparansi dalam kebijakan kesehatan lingkungan dan manusia, yang memastikan produk-produk TBS sejalan dengan nilai keberlanjutan. Tanggung jawab sebuah perusahaan besar yang mempunyai jangkauan panjang jugalah melalui aktivisme dan advokasi. Contohnya, TBS mengumpulkan botol bekas produknya untuk upcycle menjadi produk baru seperti tempat sabun. Bu Suzy berbagi nasihat bahwa tidak ada produk yang sempurna, dan sebagai konsumen, kita harus bisa pintar memilih sendiri merek mana yang mau kita dukung dan cocok sesuai kebutuhan kita. Memang produk yang berkelanjutan terkadang sedikit lebih mahal, tetapi penting bagi konsumen untuk tahu keseimbangan antara kualitas, dampak, dan harga sebuah produk. Konsumen mempunyai tanggung jawab untuk memastikan kejujuran pemasaran hijau sebuah perusahaan sebelum membeli produknya.
Narasumber terakhir, kak Cinta Ruhama Amelz, adalah content creator yang berbagi ilmu mengenai greenwashing dari sudut pandang konsumen. Menurut Kak Cinta yang sendiri sudah beberapa waktu terakhir tertarik dengan gaya hidup Zero Waste, agar terhindar dari greenwashing, sebagai konsumen kita tidak boleh mudah percaya dengan label yang biasa tertera di produk seperti “100% natural / organic”, dan sebagainya. Sebelum mendukung suatu merek atau produk, kita harus mencari tahu lebih dengan teliti latar belakang perusahaan tersebut dan melihat reviews dari konsumen yang sudah pernah menggunakannya. Sebagai konsumen, kita juga harus kenal dengan nilai dan kebutuhan diri sendiri dan apa yang kita cari dalam sebuah brand. Sebagai content creator/influencer, menghindari greenwashing sangat penting karena komunitas Kak Cinta akan terpengaruhi dengan kata-katanya. Maka sebelum menyetujui produk yang di-endorse, Kak Cinta mencari tahu bahan produknya dan dampak mereknya kepada lingkungan kita.
Kamu bisa akses materi lengkap dari masing-masing pembicara melalui tautan ini yah dan rekaman acaranya disini.
Banyak manfaat yang bisa diambil dari mengikuti acara-acara keberlanjutan, bukan hanya untuk menambahkan pengetahuan mengenai lingkungan, tetapi juga untuk bertemu dan berbagi ilmu dengan teman-teman dalam komunitas hijau. Eco Events Indonesia mengumpulkan acara-acara lingkungan dari berbagai komunitas di Events Hub & Instagram, agar mempermudah para individu untuk mengikuti dan memperluas dampak dari acara tersebut.
Comments