5 Kota Berkelanjutan Di Dunia
Diperbarui: 8 Des 2023
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Masih ingat ga di awal 2021 lalu Presiden Joko Widodo memulai rencana untuk memindahkan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur dan dinamai sebagai Ibu Kota Negara (IKN). Sampai saat ini, pembangunan IKN masih berlangsung. Nah, apa sih latar belakang dari pemindahan Ibu Kota ini?
Populasi Ibukota DKI Jakarta sudah melewati batasnya yaitu sudah melebihi 10 juta penduduk, belum lagi fakta bahwa tak hanya penduduk Kota Jakarta yang beraktivitas di kota ini. Padatnya penduduk yang berdampak pada kemacetan menjadi alasan dipindahkannya Ibu kota ke Kalimantan Timur. Ditambah lagi Kota Jakarta juga dinobatkan sebagai kota nomor satu yang paling environmentally vulnerable berdasarkan global index of 576 cities (dikompilasi oleh Business Risk Analyst Verisk Maplecroft). Minomic berharap sekali jika Ibu kota Indonesia yang baru nanti bisa menjadi salah satu kota berkelanjutan atau sustainable city yaa. Apa sih kota berkelanjutan itu?
Kota berkelanjutan adalah kota yang dirancang untuk mengatasi dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi melalui perencanaan dan transformasi perkotaan selaras dengan tujuan UN SDG ke 11 yaitu membuat kota dan permukiman manusia inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Berdasarkan pedoman dari Bank Dunia, kota yang berkelanjutan memerlukan tata kelola yang baik, perencanaan perkotaan terpadu, dan pengelolaan keuangan untuk mencapai empat hasil: pertumbuhan ekonomi yang kuat, konservasi sumber daya alam, mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK), dan mendorong inklusivitas dan tingkat kehidupan yang lebih baik dengan mengurangi kemiskinan.
Lalu, kota apa saja yang termasuk ke dalam kategori kota paling berkelanjutan di dunia? Berdasarkan Sustainable Cities Index 2023 yang dibuat oleh Corporate Knights, berikut 5 kota urutan teratas dari 70 kota yang paling berkelanjutan di dunia.
1. Stockholm, Swedia
Stockholm masih menjadi pemimpin global dalam kota yang berkelanjutan. Dari semua kota yang dianalisis, Ibu Kota Swedia ini mendapatkan skor tertinggi dalam hal produksi emisi gas rumah kaca karena sistem transportasi umum yang baik dan investasi dalam energi terbarukan, ruang publik hijau, ketergantungan rendah pada mobil, serta limbah padat yang dihasilkan. Stockholm juga masuk dalam tiga besar terbaik dalam pengelolaan polusi udara partikulat, kebijakan berkelanjutan dan ketahanan perubahan iklim di Eropa.
2. Oslo, Norwegia
Sumber : Visit Oslo
Oslo memiliki tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 95% pada tahun 2030 (dibandingkan dengan tahun 1990). Ibu kota Oslo memimpin Norwegia menuju masa depan tanpa emisi (net zero carbon). Energi terbarukan, kendaraan listrik dan praktik pembangunan hijau lainnya adalah beberapa cara Oslo untuk mencapai netralitas karbon.
3. Kopenhagen, Denmark
sumber : Visit Copenhagen
Kopenhagen memiliki 546 km jalur sepeda, armada feri pelabuhan listrik, dan sebagian besar kamar hotel di sekitar kota telah mendapatkan sertifikasi ekologi. Kopenhagen memiliki tradisi panjang dalam mengejar solusi berkelanjutan. Hasilnya, Kopenhagen saat ini telah mendirikan sejumlah inisiatif pembangunan berkelanjutan dan terus melakukannya, dan penduduk setempat pun percaya pada inisiatif-inisiatif tersebut.
4. Lahti, Finlandia
Sumber : Lahti.fi
Lahti berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 70% dibandingkan dengan level tahun 1990. Lahti adalah kota hijau, dan berkat investasi yang telah dilakukan, warganya memiliki gaya hidup rendah karbon. Lahti menjadi pioneer yang membuat perdagangan emisi mobilitas pribadi menjadi mungkin bagi warga, dan juga memudahkan mobilitas ramah lingkungan. Model makanan berkelanjutan dan konstruksi rendah karbon juga aktif dikembangkan di kota ini.
5. London, Inggris
Sumber : Greencitytimes
Wilayah perkotaan Greater London memiliki lebih dari 35.000 hektar ruang hijau publik, termasuk lebih dari 3000 taman. Sekitar 40% dari seluruh wilayah Greater London terdiri dari taman dan ruang hijau. Selain itu, London adalah pemimpin global dalam energi terbarukan, efisiensi energi, dan transportasi massal berkelanjutan. Tak hanya itu London yang memiliki target net zero carbon di 2030 juga sering disebut sebagai A Leading Sustainable Metropolis.
Walaupun kota di Indonesia belum ada pada list 70 kota paling berkelanjutan di dunia, Indonesia sudah mulai menuju ke tahap ini loh! Salah satunya juga dengan melakukan ranking kota berkelanjutan yang diusung oleh Universitas Indonesia (UI) Green City Metrics yang disusun berdasarkan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Berdasarkan ranking UI Green City Metrics 2023, Kota Kediri, menjadi wilayah paling berkelanjutan di Indonesia diikuti Kota Surabaya dan Kota Madiun yang semuanya ada di Provinsi Jawa Timur nih. Ada yang tinggal di tiga kota tersebut ga yaa? Kamu bisa dukung kota kamu dengan mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan juga, siapa tahu tahun 2024 nanti kota kamu jadi juaranya.
Buat tau info, berita, dan cerita seputar #cuanlestari dan hidup yang berkelanjutan kamu bisa cek secara berkala website Cleanomic dan follow instagram kami di @cleanomic yaa.
Sumber :
https://www.visitcopenhagen.com/copenhagen/activities/green-sustainability-guide https://www.greencitytimes.com/oslo-norway-europes-eco-capital/ https://international.stockholm.se/city-development/the-eco-smart-city/ https://greenlahti.fi/en/story
Opmerkingen