Apa itu E-Waste?
Siapa yang selalu terdepan dengan update-update gadget terkini? Dari yang tipe-tipe smartphone hingga drone terbaru pasti selalu menggugah hati untuk dibeli. Dirasakan juga ga sih, kalo kamu pasti merasa ingin secepatnya ganti smartphone kamu jika sudah dipakai lebih dari setahun, padahal smartphone kamu masih berfungsi dengan baik sesuai kebutuhan. Keinginan dan urges itu memang sudah jadi tren loh tanpa kita sadari. Terlebih lagi dengan hebohnya promo-promo online untuk gadget terbaru yang bikin tiba-tiba kamu impulsive untuk membeli. Teknologi yang berkembang sangat pesatpun membuat kamu merasa untuk catch up dengan gadget terbaru, ya kan?
Seringnya saat berganti smartphone baru, smartphone kamu yang lama pasti antara disimpan di laci lemari bersama dengan smartphone lama kamu yang lainnya atau dijual atau didonasikan ke yang lebih membutuhkan. Layaknya seperti semua barang yang kamu beli dan tak ingin kamu pakai lagi, ya kamu buang berharap agar barang itu hilang begitu saja dari kehidupanmu. Tapi, kamu penasaran ga sih sebenarnya kemanakah smartphone-smartphone yang sudah tidak dipakai itu berakhir?
Mungkin kamu sudah pernah dengar istilah e-waste atau electronic waste adalah segala peralatan elektronik yang sudah tidak dipakai seperti, baterai, TV, smartphone, remote, mesin cuci, dan masih banyak lagi! PBB melaporkan bahwa dari 50 juta ton e-waste per tahun yang dihasilkan dari seluruh dunia hanya 20% yang di daur ulang secara resmi. Padahal e-waste yang dihasilkan setiap tahun bernilai lebih dari $62,5 miliar, lebih dari PDB sebagian besar negara. Kebayang kan sama kamu gimana menguntungkannya jika daur ulang e-waste terregulasi dengan baik?
E-waste yang tidak terdaur ulang akan tetap berakhir di landfill atau TPA dan ini sangat membahayakan lingkungan loh. Jika dibiarkan saja, e-waste dapat mengkontaminasi tanah, air dan ekosistem lingkungan. Beberapa e-waste dibakar, namun ini menghasilkan emisi. Proses daur ulang e-waste pun akan berbahaya jika tidak diregulasi dengan baik karena produk elektronik yang memiliki material dari bahan-bahan kimia akan bereaksi jika terhampar panas atau air. Seperti halnya, baterai di smartphone kamupun tidak boleh terhampar panas yang berlebih atau overheating yang bisa memicu reaksi eksplosif.
Jika produksi E-waste terus meningkat setiap tahunnya, UN memprediksi pada tahun 2050 jumlah e-waste akan meroket hingga 120 juta ton per tahunnya. Serem kan? Sebenernya ada banyak hal yang kita dapat lakukan, seperti:
menjaga gadget secara apik supaya tahan lama
menahan diri untuk ga beli barang yang ga butuh
membeli barang yang sudah all-in sehingga ga perlu beli barang komplemen
membantu menyebarkan kesadaran akan bahaya e-waste ke lingkungan sekitar dan keluarga.
daaaan yang paling penting, pastikan kamu membuang e-waste kamu ke dropbox khusus e-waste.
Sekarang sudah banyak lho, simak daftarnya disini:
1. E-wasterj
A post shared by Komunitas Ewaste-RJ (@ewasterj) on Jan 29, 2019 at 2:59am PST
E-wasterj merupakan komunitas yang didirikan oleh Rafa. Rafa ini keren banget, meskipun masih di bangku SMA, tapi udah menulis dua buku dan menggagas komunitas ini dan sekarang dropbox e-waste ada dimana-mana. Mereka punya banyak dropbox di berbagai titik atau bisa juga E-waste kamu dikirim ke sekretariatnya di alamat ini: Jalan Jatipadang Pancol No.19 Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
2. Dinas Kebersihan DKI Jakarta
Pemerintah Kota DKI juga program penjemputan E-waste lho, GRATIS, asal kamu punya minimum 5 kilogram e-waste. Bisa lihat informasi lebih lanjutnya disini yah.
2. Scavenger / Moretrash.id
Tau ga sih kalau sekarang udah layanan Ojol karya anak bangsa, tapi khusus untuk ngangkut sampah kamu? Ada dua, Scavenger.id (bentuknya app, baru ada di IOS) dan Moretrash.id (pesennya lewat Line). Oya, Scavenger based nya di Jakarta dan Moretrash based nya di Semarang.
4. Mall Sampah Nah, kalauMall Sampah, konsepnya mirip sama konsep scavenger dan moretrash, tapi layanan masih berbasis website dan untuk di daerah Makassar. Kerennya lagi, mereka menawarkan opsi untuk kamu berdonasi sampah atau kamu menjual sampah kamu. Jadi, kalau kamu kumpulin sampah-sampah sesuai instruksinya, mereka bisa menjemput sekaligus membeli sampah kamu!
5. Cek Bank Sampah Kalau layanan di atas belum tersedia di kota tempat kamu tinggal, kamu cek bank sampah terdekat kamu, ada beberapa bank sampah yang menerima e-waste. Tapi kalau ga nemu juga, dipaketin aja e-waste kamu terus dikirim ke sekretariat E-wasteJ sesuai info di atas.
**
Yuk, mulai untuk menjaga lebih baik barang elektronikmu dari sekarang sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk lingkungan kita di masa depan nanti. Ditulis oleh Annisa A.H, selaku kontributor kontennya Cleanomic. Thank you Annisa!
Comments