Apa itu carbon footprint?
Diperbarui: 11 Des 2023
Sering sekali kita mendengar mengenai carbon footprint atau jejak karbon dalam permasalahan perubahan iklim yang sedang marak dibahas di seluruh dunia. Ada yang sudah tahu, ada yang belum. Yuk kita bahas!
Carbon footprint merupakan total emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas individu, peristiwa, organisasi, atau produk, yang dihitung dan dinyatakan setara dengan karbon dioksida. Gas rumah kaca (GRK) itu adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC). GRK ini dapat dipancarkan melalui pembukaan lahan, produksi dan konsumsi makanan, bahan bakar, barang-barang manufaktur, bahan, kayu, jalan, bangunan, transportasi, dan aktivitas manusia lainnya.
Contohnya, seperti saat kita mengendarai mobil, bahan bakar mobil yang digunakan akan menghasilkan gas emisi yang bergantung kepada jarak dan juga konsumsi bahan bakar mobil itu sendiri. Sedangkan secara tidak langsung, kegiatan yang menghasilkan emisi ini adalah seperti saat kamu membeli sesuatu secara online, proses distribusi logistik barang tersebut dan juga proses produksinya akan menghasilkan gas rumah kaca. Proses industri barang juga menyumbang carbon footprint yang tinggi, terlebih dengan banyaknya produk yang dihasilkan untuk khalayak banyak. Penggunaan listrik juga merupakan salah satu aktivitas yang menyebabkan jejak karbon kamu bertambah, karena produksi listrik menggunakan bahan bakar yang mengemisikan gas rumah kaca.
Perhitungan simulasi yang dihasilkan IPCC, efek rumah kaca meningkatkan suhu rata-rata bumi 1 hingga 5 derajat celsius. Jika kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang, itu akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 derajat celsius sekitar tahun 2030. Menghangatnya suhu global itu tentu menimbulkan perubahan kondisi lingkungan bumi, terutama kekacauan pola cuaca dan iklim yang saat ini dikenal sebagai perubahan iklim.
Jadi, apa yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi carbon footprint? Cara yang paling umum adalah dengan menerapkan 5R yaitu refuse, reduce, reuse, recycle, dan rot. Di mana dengan prinsip tersebut kita diutamakan mengolah dan mengurangi segala jenis konsumsi atau bahasa lainnya konsumsi berkesadaran. Nah, Minomic sudah rangkum beberapa aksi yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi jejak karbon berikut.
#1 Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi
Di mana alternatif terbaiknya adalah dengan mengendarai sepeda atau berjalan kaki. Namun, kalau tujuan kamu cukup jauh dan berjalan kaki atau bersepeda sulit untuk dilakukan, kamu bisa menggunakan transportasi publik atau kendaraan umum seperti Bus Kota, atau saat ini di Jakarta juga sudah mulai banyak opsi transportasi lainnya seperti KRL, MRT dan LRT yang segera beroperasi.
#2 Mencoba berkebun dan bercocok tanam,
Apalagi kalau kamu punya cukup space halaman rumah yang tak terpakai. Kalau rumahmu tak cukup area, kamu bisa mencoba konsep urban farming yang minim ruang ataupun menanam indoor plants di kamarmu. Hal ini juga mendukung perputaran oksigen kamu di dalam rumah loh.
#3 Menerapkan conscious eating.
Setiap kamu makan, makanlah dengan makan-makanan yang baik dan apabila kamu tidak ada urgensi khusus untuk mengonsumsi produk hewani, sebaiknya beralih ke makanan plant-based karena nyatanya peternakan sapi merupakan penyumbang gas metana yang cukup besar.
#4 Hindari fast fashion
Karena kebanyakan perusahaan yang menghasilkan produk “fast fashion” tidak memerhatikan keberlangsungan lingkungan dan juga dampaknya pada pekerja. Ethical dan sustainable fashion memang cenderung lebih mahal namun biasanya juga lebih awet. Kalau belum bisa beralih kesini usahakan lebih berkesadaran lagi dalam belanja produk fashion yaaa. Jangan sampai isi lemari menumpuk ujung-ujungnya banyak baju yang tak terpakai.
#5 Jemur pakaian!
Ini sih masyarakat di Indonesia sudah kenal dari dulu, namanya juga negara tropis ya kan. Tetapi, masih banyak yang sebelum menjemur menggunakan dryer di mesin cucinya. Padahal jika kamu peras dan menjemur langsung pakaianmu, pasti kering juga kok.
#6 Berilah catatan saat berbelanja
Kalau memang merasa perlu untuk berbelanja. Khususnya belanja online untuk tidak dikemas secara berlebihan, mengutamakan produk yang dibeli dengan lokasi paling dekat dengan rumah dan juga belilah produk ramah lingkungan, daur ulang atau upcycling. Dengan ini kamu tidak hanya mengurangi carbon footprint tetapi juga membantu mengatasi masalah sampah.
Banyak kan langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi carbon footprint? Kalau kamu punya cara lain untuk mengurangi jejak karbon kamu, yuk cerita ke Minomic!
Buat tau info, berita, dan cerita seputar #cuanlestari dan hidup yang berkelanjutan kamu bisa cek secara berkala website Cleanomic dan follow instagram kami di @cleanomic yaa.
Sumber:
Comments